"Kapan ya, rapuhmu itu hilang?"
Jangankan kamu, saya sendiri pusing. Konyol ih, sampai sudah lulus bertahun pun saya tetap yang paling fragile diantara kalian semua. Tetap jadi yang lari kesana-kemari gak jelas. Tetap jadi yang gak bisa berkepala dingin buat sekedar duduk dan berpikir.
Tapi, kayak gitu kan bukan Tami banget.
Kayaknya selamanya saya tetap akan jadi yang paling ciut, yang kabur-kaburan dan berceceran dimana mana. Saya mau tetap jadi yang kalian puk-puk dan semangati. Karena ya itu, saya akan tetap jadi yang paling mudah menangis di antara kalian. Sama sekali gak berubah. huks.
Tapi terimakasih sudah menjadi tempat-tempat perhentian terbaik saya. Saya mulai dari KM1, lalu ke 25 dan 35. Saat pergi saya rapuuuhh sekali. Tapi entah kenapa saya percaya, sepulang menuntaskan 100 KM, saya akan sangat baik-baik saja.
Lalu kamu (kamu) yang sudah jadi KM 50, 60, 75. Saya nggak tahu mesti berucap apa. Terimakasih karena tidak banyak bertanya saya ini kenapa. Terimakasih untuk tidak bertanya keanehan kelakukan saya 48 jam terakhir. Saya mesti menuntaskan 100Km saya, Ah terimakasih sekali untuk tidak mengintervensi.
Butuh 75KM sampai saya sadar bahwa kalian ada. Menampar bahwa yang saya benci bukan ketidakpedulian kalian, tetapi ketakutan saya. Saya takut hingga ke ubun. Hingga memuai entah kemana. Dan hari ini saya selesaikan ketakutan itu. Karena tidak ada yang bisa mencerabut, selama saya tidak mengizinkannya. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali mendengar seseorang bicara hal baik tentang diri saya. Maafkan jika saat itu meledaknya jadi agak berlebihan. Kamu (kamu) paham, kan?
Sampai di KM 100, yang tadinya saya kira akan ditemukan di perjalanan pulang, ternyata ada di kamu, dan berita itu. Ah iya, gak ada yang kebetulan, semua Allah yang atur. Rasanya campur aduk, sedih-sedu-sedan, harus menutup visitasi ini dengan berita seperti itu. Tapi lagi-lagi Allah yang atur. Dan saat kamu (dan berita itu) teraba indra, saya langsung tahu: Ini KM100 saya.
Lengkap sudah 100KM saya. Pada kamu dan (kamu).
Roar
1 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat datang di Keluarga Hanif!
terimakasih yaa sudah berkunjung.. :)