Ganti nama (lagi?)

Eh, sebentar. saya mau cerita dulu.


Sedari kecil saya dipanggil "Tami" oleh keluarga, saudara, teman-teman; baik di rumah ataupun di sekolah.
Hingga masuklah saya ke SMPN 30 dimana saya bertemu dengan seorang "Tami" lagi. Yap, the other Tami. Namanya Novita Dyah Utami. dan dia pun dipanggil "Tami", persis dengan panggilan yang saya punya.

Keisengan seorang teman baik saya, Gustav namanya, membuat panggilan baru untuk saya: "Jay". ditambah huruf "U" lagi di depan jadilan ia: "Ujay". Alasannya simpel: "Buat ngebedain, Jay!" errrr....
kesel? ga suka? Ih, banget! apalagi ketika panggilan itu justru jadi well-known di teman-teman saya. Habis perkara, ke-kekeuh-an saya untuk tetap dipanggil "Tami" kalah jauh dengan booming nya panggilan baru itu.

marah luar biasa, tapi mau apalagi? sudah terlanjur, maka yah.. dengan terpaksa saya pun terkenal dengan nama itu: "Ujay" bahkan hingga masuk SMA (yang notabene buaanyak banget temen SMP saya yang masuk ke SMA itu juga - jadi sama saja lah..-)

sampa akhirnya sama masuk ke Psikologi UI, yang mana (thanks, God..) GA ADA satu pun temen SMA saya yang nyangkut di sana. saya sudah mengancang-ancang, bahwa sedari awal, saya akan perkenalkan diri saya sebagai "TAMI" bukan "UJAY".

The day went on, Alhamdulillaah, saya dapatkan kembali panggilan saya. nama kesukaan saya.
dan sejauh ini? temen-temen SMP dan SMA saya malah jadi ngikut manggil "Tami" (makasih ya, facebook).

*****

Dilema nama itu agaknya muncul lagi di anak pertama saya: 'Aqilla Humairaa Shalihah.
dulu, sebelum saya hamil, saya dan Dzaky memang sudah mencanangkan nama 'Aqilla untuk putri pertama kami. Cuma.. kami wondering, kayaknya nama 'Aqilla bakalan ngelilit di lidah anak kecil. 

kira2 dia bisa nyebutnya apa yak? Haha.. paling Chiwa ya?

begitulah, maka pas saya hamil, kami jadiin "Chiwa" itu panggilan sayang buat si janin. sampeeeee... keterusan. he he he.

jujur nih, kami memang udah keasyikan manggil si bocil dengan sebutan "Chiwa". 
cuma belakangan kami, eh saya sih, buanyaakk merenung menimbang dan sebagainya.

sejak tanggal kelahirannya 24 september lalu, saya memulai dengan memanggil: 'Aqilla.
tapi Abi nya kekeuh panggil "Chiwa" begitu juga Tante saya. Alhasil saya jadi aneh sendiri. Yah, berubahlah.. saya ikutan panggil "Chiwa".

itu pertama.

Kemudian masalah akta. Aseli ya, saya tuh baru tau kalo ada PEMBATASAN NAMA di akta. ga boleh lebih dari 18 huruf kalo ga salah. Sedangkan nama 'Aqilla Humairaa Shalihah (perhatikan ada tanda petik 2 huruf "l", "a" dan "h" di nama akhir), jumlah hurufnya melebih batas.
maka jadilah (dengan diiringi sesenggukan saya -- eh ini beneran loh saya nangis pas mutusinnya!). tanda petik serta Huruf "l", "a" dan "h" itu hilang menjadi AQILA HUMAIRA SHALIHA (ihhh,, rasanya pengen ngunyah yang bikin peraturan!)

Singkat cerita, semua udah rame panggil "Chiwa", sampai hari ini. Bahkan saya pun sempet posting untuk merubah panggilan dari "'Aqilla" ke "Chiwa".

jujur,tapi itu terus menerus ganggu batin saya.

Simpel sih, ini nama panggilan doang. Tapi, bukankah Rasulullah menganjurkan pemberian sebaik baik nama? bukankah itu pula yang jadi niat awalan kami dalam menyusun nama?

Ditambah pula dengan sebuah postingan yang saya baca hari ini (syukron katsir Ka Afra..) dan baca tulisan di sini., ini bukan lagi persoalan sepele.

Panggilan yang akan terus melekat. mungkin bagi kita lucu dan menyenangkan: "Chiwa!" "Chiwa!"
tapi bagi si anak? Astaghfirullaah.. saya pernah berada di posisi dilema nama seperti itu. And trust me, it is not a happy thing to deal, and I won't let the same thing happens to my daughter. Maafin Bunda ya Sayang sudah dzalim dengan nama mu.. 

Maka, Bismillaah..

"Names carry meaning, as it is said. and everyone is INFLUENCED by his/her name.
So we are required to choose GOOD NAMES that have meanings."

memang belum biasa ya kayaknya? tapi ga apa, ayo dibiasakan! Bukankah dulu pun kita ga terbiasa shalat, tilawah, puasa?

Mulai sekarang mohon panggil 'AQILLA atau QILLA ya, Oom Tante..

seperti do'a yang dilambungkan Tante Ney yang baru saja masuk di hp Bunda:
"Semoga do'a dalam panggilannya terdengar hingga syurga dan seluruh penduduk langit mengamini.."

ya, Bunda harap bukan hanya penduduk langit, Nak. tapi penduduk bumi pun kian mengamini lafal indah dalam namamu.


'Aqilla; yang berakal... jelmalah engkau jadi akal yang mencemerlang; penyejuk mata untuk ummat ini..

Sayang kamu,
Bunda.

Catatan Terakhir



Terjagalah dari segala maksiat
dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat
disatukan dalam karunia yang suci
bersama  jiwa-jiwa yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri

Ini bukan cerita cinderella
bukan juga patah arang cinta buta siti nurbaya
tak dapat diukur tapi bersama Allah semua pasti akan teratur

dinyatakan dalam ketulusan dari mutiara ketakwan yang sangat mendalam
bersemi dari pupuk akhlak yang hebat
berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat

tidak, ini takkan dimengerti oleh hati yang penuh dengan dusta
yang buta oleh warna-warni dunia yang fana

ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan keteladanan bagi generasi berikutnya
keteladan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah
dan menjadi manis seperti kurma di awal rembulan yang indah
untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan
dan hanya mencium atas dasar kemurnian kita berkata cinta

karena bukan apa siapa dan bagaimana!
tapi luruskanlah dalam wangi surga
karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta?


inilah cinta sejati
cinta yg tak perlu kau tunggu
tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh
tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu

petunjuk yg selalu datang dari ruang para malaikat
yang sanggup melihat tak kenal pekat
tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju
takkan habis oleh waktu

karena kecantikaanya tersimpan di hati
dalam pesona yang selalu menjaga jiwa
yg menjadikan dunia menjadi surga sebelum surga sebenarnya
yang membuat hidup lebih hidup dari kehidupan sebenarnya

seperti sungai yang mengalir
bening airnya-pun selalu artikan keseimbangan syair
yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan
untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan
dan kelebihan sebagai kekuatan

lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan
dalam kesetiaan dan ruang kesolehan dan kasih sayang
bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan para ksatria sastra jihad dan dakwah
tercatat dalam untaian rahmat

berakhir dalam catatan terakhir yang mulia
digariskan hanya oleh ketetapan Allah Subhana Wata'ala 

(Catatan Terakhir-Thufail Al Ghifari)


Ah, lagi-lagi kami merasa kecil.. kecil sekali dari kesempurnaan syari'atNya.
Allah, Engkau lah sebaik-baik peraduan.. 

Tami & Dzaky,
mengenang degup gemuruh hati kami 1 tahun - 6 bulan - 2 pekan - 6 hari yang lalu:
inilah yang kau sebut dengan taqdir: Saat ikhtiyar dan do'a mu terlengkapi oleh kehendakNya..

Officially moved!

"Empat hal termasuk kebahagiaan. (1) Isteri yang shalihah, (2) rumah yang luas, (3) tetangga yang baik, dan (4) kendaraan yang nyaman.."
(HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Alhamdulillaah, poin 2 dan 3 baru saja kami dapati di lingkungan baru ini.
saya sedang akan selalu mengikhtiyarkan yang pertama;
sedang dalam "Dream Book" yang saya dan Abhiw miliki, poin 4 kami usahakan dapat terpenuhi November tahun ini, dengan izinNya, insyaAllah.


Keluarga Hanif kini sudah pindah ke Dago Utara, Bandung.
Ditunggu silaturrahimnya.. :)

Search

 

Followers

Rumah Bahagia ^__^ Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger