Sahabat

saya sedang sedih.
sedih sekali.

perempuan itu, sahabat terbaik saya, dulunya adalah seseorang yang penuh semangat. ceria. memesona.
dia begitu berhati-hati. 'amaliyahnya luar biasa. hatinya tergantung tinggi di langit.

saya sedih. sedih sekali..

sahabat terbaik itu dulunya adalah seseorang dengan mata yang selalu berbinar. wajahnya cerah.

sejak dulu, hidupnya memang berliku.


Di antara kami, beliau yang paling sering diuji Allah bertubi. mula dari keluarga, jilbabnya, ekonomi, sampai capaian prestasinya.

tetapi dulu, ia selalu tampak kuat. tegar. tak goyah.


Sedihnya selalu menjadi duka kami. air matanya selalu menjadi hujan pula untuk kami.


saya sedih. sungguh, sedih sekali...
perempuan lembut itu, selalu menanyakan kabar saya lebih dulu. Ia selalu tahu mushibah saya lebih awal dari yang lain. ia pula yang akan datang pertama-tama untuk menghapus air mata saya.
Allah, sahabat perempuan saya itu selalu buat saya malu dengan ketulusan-ketulusan sederhananya..
karna bahkan di titik terjauh saya melupakan dia, saya tahu pasti, dia masih membisikkan nama saya dalam do'a-do'a panjangnya..

seluruh beban hidupnya sungguh buat saya kagum.. sejak dulu hingga kini, saya selalu merasa betapa Allah lebih menyayanginya daripada saya. betapa ia, sahabat terbaik saya, dicuciNya dengan ujian bertubi.. betapa Allah ingin hapuskan segala dosanya melalui rantas berduri yang ia lalui setiap hari..

saat ini, sahabat terbaik itu tengah dicobaNya lagi. Allah temukan ia kembali dengan lompatan kedewasaanya.

tapi untuk yang satu ini, sahabat terbaik itu jatuh. ia terjerembab. jauh jauh jauh ke dalam palung yang tak tergapai..
uluran tangan yang kami sampirkan hanya mampu mengangkatnya hingga pertengahan lubang. selebihnya, tugas ia untuk mendaki-keluarkan dirinya dari tempat jatuhnya.

tetapi untuk yang satu ini, ia jatuh dalam. dalam sekali..

saya tidak ada saat dia butuh. saya terlambat mendatanginya ketika ia mulai tersaruk. dan sekarang ia telah jatuh, sedang tangan saya tak cukup tangkas menariknya naik.

di titik ini saya sungguh sedih. sedih sekali..


Allah, ku titipkan saudariku padaMu.. bimbing ia untuk kembali pada cahayaMu, dengan cintaMu.. 



¡Compártelo!

3 komentar:

Puti

semoga Allah mengabulkan doamu untuk sahabat terbaikmu itu....

semoga yang terbaik untuknya :')

Yusnote

Baiklah,

Setiap insan pasti punya sisi kelam hidupnya, tak terkecuali kita, moga Allah tutup rapat-rapat kisah kelam itu dan menggantikannya dengan cerita yang lebih indah di masa depan.

Anonim

Semoga Allah memberikan hikmahNYA dan menuntunnya serta memberikan yang terbaik kepadanya karena Allah MAHA Baik, Maha Tahu apa yang terbaik bagi umatNYA, dan Maha Tepat. Yakin bahwa Allah mengurus segala urusannya.

Posting Komentar

Selamat datang di Keluarga Hanif!
terimakasih yaa sudah berkunjung.. :)

Search

 

Followers

Rumah Bahagia ^__^ Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger