Catatan Terakhir



Terjagalah dari segala maksiat
dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat
disatukan dalam karunia yang suci
bersama  jiwa-jiwa yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri

Ini bukan cerita cinderella
bukan juga patah arang cinta buta siti nurbaya
tak dapat diukur tapi bersama Allah semua pasti akan teratur

dinyatakan dalam ketulusan dari mutiara ketakwan yang sangat mendalam
bersemi dari pupuk akhlak yang hebat
berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat

tidak, ini takkan dimengerti oleh hati yang penuh dengan dusta
yang buta oleh warna-warni dunia yang fana

ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan keteladanan bagi generasi berikutnya
keteladan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah
dan menjadi manis seperti kurma di awal rembulan yang indah
untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan
dan hanya mencium atas dasar kemurnian kita berkata cinta

karena bukan apa siapa dan bagaimana!
tapi luruskanlah dalam wangi surga
karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta?


inilah cinta sejati
cinta yg tak perlu kau tunggu
tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh
tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu

petunjuk yg selalu datang dari ruang para malaikat
yang sanggup melihat tak kenal pekat
tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju
takkan habis oleh waktu

karena kecantikaanya tersimpan di hati
dalam pesona yang selalu menjaga jiwa
yg menjadikan dunia menjadi surga sebelum surga sebenarnya
yang membuat hidup lebih hidup dari kehidupan sebenarnya

seperti sungai yang mengalir
bening airnya-pun selalu artikan keseimbangan syair
yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan
untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan
dan kelebihan sebagai kekuatan

lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan
dalam kesetiaan dan ruang kesolehan dan kasih sayang
bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan para ksatria sastra jihad dan dakwah
tercatat dalam untaian rahmat

berakhir dalam catatan terakhir yang mulia
digariskan hanya oleh ketetapan Allah Subhana Wata'ala 

(Catatan Terakhir-Thufail Al Ghifari)


Ah, lagi-lagi kami merasa kecil.. kecil sekali dari kesempurnaan syari'atNya.
Allah, Engkau lah sebaik-baik peraduan.. 

Tami & Dzaky,
mengenang degup gemuruh hati kami 1 tahun - 6 bulan - 2 pekan - 6 hari yang lalu:
inilah yang kau sebut dengan taqdir: Saat ikhtiyar dan do'a mu terlengkapi oleh kehendakNya..

¡Compártelo!

3 komentar:

moonlite!

bagus mbak tulisannya :D

Anonim

wah, semoga apa yang dititipkan Allah, bisa menambah keberkahan. aamiin

Zulfadhli's Family

Aslkm. Mba Tamy, apa kabar?

Mau ngasih tau saya udah launching nama peserta kuis dan berapa nilau tukar dari RM ke Rupiahnya. Tapi pengumuman teteup tanggal 26 :-)

Btw puisinya bagus banget. Bacanya merinding
Aqilla lagi apa? Salam dari Ka Zahia

Posting Komentar

Selamat datang di Keluarga Hanif!
terimakasih yaa sudah berkunjung.. :)

Search

 

Followers

Rumah Bahagia ^__^ Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger