Dulu.

Sore itu. 2008.

"Can you just stop annoying me? Kenapa harus aku? Banyak yang lebih baik. lebih cantik. lebih pinter. lebih shalihah. Kenapa harus aku?"

dua mata itu menunduk diam. Jemarinya bermain tak tentu arah. ku rasa, kali ini ia mati langkah. Ya, apalagi tanya yang mesti ku uar untuk menghenti langkahnya selain ini?

Lamat terdengar naik turun nafasnya. bahkan ku sudah tersenyum menang dalam hati, Skak mat kini kau!

Dan Lelaki itu,
"Jika ada seribu bintang yang bersinar terang, apa aku harus memilih yang paling terang? Padahal nyatanya yang kubutuhkan bukan terangnya. Tapi ketentramannya.."

aku tercekat. lidahku kelu.
Baiklah, Dzaky, kali ini kau menang lagi..




*mengenang satu separuh perjalanan.
Jangan buatku mencintaimu, melebihi cintaku pada Tuhanku.

Proudly present: Sahabiyah Corporation! :)

Menjadi WAHM (Working at Home Mom), itulah impian saya sejak pertamakali menatap dua garis membahagiakan penanda hadirnya Chiwa.

apalagi sejak Chiwa lahir, huihhh.. saya pribadi bener-bener ga kebayang gimana rasanya harus pergi kerja setiap senin-jumat (atau senin-sabtu, kalo saya jadi pegawai swasta). berangkat kerja pagi-pagi sekali, lalu pulang sampe rumah larut (tau sendiri lah lalu lintas jakarta pas jam pulang kerja kayak gemana). cuma bisa ketemu anak di malam hari atau akhir pekan (itupun kalo ga berkutat dengan take home work).

Bukan.. saya bukan sedang bersinis dengan para workingmom. justru saya angkat topi dan 4 jempol buat mereka! Aseli, saya yang ngerasain 4 bulan jadi kuli-mom (ibu2 yang kuliah maksudnya, hehe..) aja udah setengah napas. So, I know being a working mom is not an easy thing to deal. Manajemen ASIP, bagi waktu antara suami, anak, dan me-time. huaaahhhh.. keren banget deh wahai kalian, Ibu-ibu yang bekerja! (termasuk Ibun dan mertua saya).  :)

Ehe, jadi OOT. sebenernya post ini tuh saya mau promosi gitu.. sehubungan dengan visi saya jadi WAHM, saya dan beberapa teman (Mba Indah & Ka efa) pun mulai merintis usaha yang akan kami jalankan sedari kini hingga nanti. Alhamdulillaah, proposal bisnis yang kami rancang di-acc sama pihak UI untuk dapetin dana sebesar 24 Juta! Yeeyyyy, Alhamdulillaah..

Bisnis apa tuh?
produknya ga jauh-jauh dari kesenengan tim kami, yakni memakai gamis. tapi..., gamisnya ga sembarang gamis. Gamis yang kami produksi mengambil aksen hanbok, baju tradisionalnya Korea.
kenapa ambil hanbok? karena siluetnya A-line, membuat gamis jadi lebar, sehingga mempermudah mobilisasi buat para aktivis juga nyaman buat diajak naik motor! :)

Inilah beberapa contoh produk Sahabiyah Corporation yang sudah ready stock.







 ini model favorit saya!

kalo dipake buat ke pesta, pasti keren abis! *promosi woooo




tau ga ini bahan dasarnya apa? kain sarung! iyaa.. cinta indonesia doong! :)




kalo yang ini, buat kuliah pasti oke! nyaman dan bahannya pun tahan 
lama







model ini bagian rompinya bisa dbuka lohh.. jadi fleksibel





 Mba Indah bilang, ini model "saya". manis yak? *saya apa bajunya? hehehe













gimana? tertarik kah? ini baru 7 model, masih ada 8 model lain yang menanti!. Penasaran mau liat langsung dan pegang-pegang? 
Boleh boleh boleh.. yuk mari dateng ke Expo UYSEP tanggal 26-28 Januari 2011 @Ged. DKIB Universitas Indonesia.
Bukan cuma produk kami lohh, ada beragam produk lain yang  ga kalah menarik! ada makanan, sepatu, dll. Dijamin seruuu dan kreatif punya. anak ui gitu loh.. hehe.. *dijitakabhiwa.

Please come and see..
we'll be glad to meet you there, fellas! :)

Berbelas tahun kemudian..



Allah, tolong, lengkapi yang kurang; kurangkan yang berlebih dari cara kami mendidiknya..

Daddy's Girl

Dulu, sebelum Chiwa lahir, sesungguhnya saya sempat khawatir dengan suami saya. "Akankah dia bisa jadi Ayah?" (hehhh, kesannya saya udah pasti bisa gituh? ;p)

kekhawatiran saya ini beralasan, sodara-sodara. Soalnya, waktu saya hamil dulu, Aay jarang banget komunikasi dengan Chiwa via perut saya. Paling banter, Aay cuma nyodorin tangan buat "di salim" ke perut saya. Buat ngobrol atau ngelus? Wihhh.. itu kudu saya paksa paksa dulu baru dia "ngeh" kalo there's somethin' inside my tummy.

Wajar yaa, namanya juga ibu-ibu, saya jadi ketar-ketir sendiri. Gimana nih kalo nanti si bocah udah keluar? jangan-jangan Aay ga mau gendong. Hehe. Padahal, terpengaruh dari BG single parent keluarga saya, saya selalu mengharu biru kalo ngeliat bapak-bapak yang asyik main sama anaknya. I wish I would have one as my husband.

Syukur Alhamdulillaah, kekhawatiran saya ga terbukti. Jauh berbeda saat hamil, pasca melahirkan suami saya justru supeeeerrrr dupeeeeerrr nempel sama Chiwa. Mulai dari tidur sampe foto-foto berdua (dimana saya menjadi fotografernya se-la-lu!). Baaahkan sekarang kalo mau pergi keluar rumah, udah ga ada tuh rutinitas cium-cium kening saya.
kalo saya protes, "Bhiiiwwww... ciiuuuumm!!",
Aay cengengesan sambil bilang, "Ih, malu ah, diliat anak tuuuh!"
"Biarin tauk Bhiw, kan ngajarin anak kasih saaayaaangg.."
akhirnya keluarlah jawaban jujurnya, "Kan udah tadiiii diganti sama cium-cium Chiwa"
saya: -_-''

Yeah.., She's trully her daddy's girl!



 Huhuyyy,  "ganteng"nya sama! He he..




Sapa bilang nyusu cuma bisa sama Bunda?? Abhiwa juga biisaaaa! (Abhiwa, 2010)




 ini style favoritnya Chiwa! "menduduki" Abhiwa, itung2 latihan buat menduduki gedung MPR nanti. huehehe




 Adakah yang meragukan bahwa mereka adalah Ayah dan Anak? *Bunda ngacung





It is bathing timeeeee!





Setelah 1 semester "kuliah" di UI bareng Bunda, semester ini Chiwa "lanjut" ke ITB, wihiiii..  :D





Lalu Bunda?
Yeaahhh, "cukup" puas dengan satu foto ini sahaja lahhh...
(itupun banyak yang komen, "iihhhh.. ga mirip!" awas ya, liat aja ntar anak kedua! *colekcolekAbhiwa.)


Ba'da kuliah Tauhid bareng Aa Gym di MUI



Daaannn... paragraf ini, marilah kita tutup dengan bernyanyi sebait lagu fave nya Chiwa, I Love You by Barney & Friends:

I love you
you love me
we are happy family
with a great big hug and a kiss from me to you
won't you say you love...me... too...


A great family I have,
thank you Allah.. :)

Untuk Cita :)

Bismillaah..

Sedari awal, saya sudah bertekad tidak akan memenuhi blog ini dengan curhatan ambigu yang labil nan galau. Berniat teguh tidak akan membuatnya macem blog saya jaman dahulu kala yang selaman-laman isinya ga jauh dari curhatan (yang baru saya sadari belakangan ini, betapa lebaynya saya kala itu.. ck ck ck)

tapi untuk malam ini, saya tidak tahan.

Saya cuma ingin berucap:
Aku

sungguh

sayang

kamu

hey,

Dea Adhicita!


terimakasih untuk tawa dan tangis yang terberi antara kita. untuk sepanjang jalan busway menuju parasitologi yang diakhiri dengan kenyang perut di Ayam Bakar Christina. terimakasih untuk bangku akademos tempat kau wawancaraiku dulu, "Selepas kuliah, mau ngapain?" yang kujawab begitu polos, hingga ia menjelma menjadi do'a dalam genggamanNya, "Maunya S2 dea, tapi kepingin nikah dulu. he he.". untuk MUI jam 7 pagi yang selalu cerah dengan senyum dan candamu. untuk KTM-mu yang bertulis "Dea Adhicita Shalihah" alih alih "Dea Adhicita" saja -yang membuatku terpesona- hingga berazzam untuk menamai anakku dengan last name serupa -dan sudah ku lakukan, bukan?-, juga panggilan sayang itu: Kamu Appa dan aku Momo! tertawaan yang tak pernah habis rupa. Untuk rencana 5 tahun yang kita papar bersama "mereka". Ah ya, ingatkah dengan julukan yang kita beri untuk mereka yang beruntung mendapatkan kita kelak, 'lelaki cahaya'? Dan ya Dey, aku sudah didatangi sang lelaki lebih dulu. Maka percayalah masa mu pun akan hadir sesaat lagi. sesaat.. sesaat.


Aku.cinta.kamu.Dey.
tetaplah meluap dalam keluap-luapanmu.
sungguh, aku mencintaimu.

Search

 

Followers

Rumah Bahagia ^__^ Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger